sumber gbr : blog.lib.umn.edu Pedih PiluMuhammad ZakariaPedih pilu hati iniTak bisa kubayangkanHatiku bagai disayat sembiluKetika kutau dia menyembunyikan sesuatuMenurutku dia pantas berbuat begituPantas juga menyembunyikan ituPantas juga menyebut apa pun ituPantas juga dia menyayangi siapa pun ituAku harus sadar diri bercermin di kaca yang jernihSalahnya aku selalu bercermin diri di kaca yang retakYang lahir hanyalah bayangan yang pecahPecah dari mata dan hati yang melihatnyaTak salah, tak ubah, tak, tak, apa pun kata tak ituDari awal aku sudah menerka bakal terjadi apa pun itu namanyaKata boleh saja dirangkai, kalimat boleh saja disusun, dan bahasa boleh saja dipilihYang namanya jiwa dan perasaan itu semu belaka, walau tak harus berkataAku harus rela melepaskanya walau terpaksaAku melepaskan apa yang kusayangiWalau dunia terasa runtuh ketika itu terjadiKarena aku tak dapat berkata apa-apa lagiSekarang aku berjanji padaku sendiriAku takkan pernah ingin mencoba menatap matanya lagiDaripada aku harus terluka disayap-sayapSeperti di saat-saat ituAku selama ini bodoh, tolol, dan apa pun itu namanyaAku dasar manusia yang tak bisa menilai diriku sendiriAku terlalu berangan-angan dengan penuh harapanYa Allah, berikanlah aku jalan dan petunjukAku mohon berikan kekuatan padakuAku mau dia bahagia selamanya sampai ajal menjemputnya10-Nov-2012http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=18&jd=Pedih+Pilu&dn=20121109153735
Home » Muhammad Zakaria » Puisi Pedih Pilu | Muhammad Zakaria
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar